Virus Covid-19 Terus Bermutasi Penyebabnya Karena Kita (Manusia)?
- reviewgadget.online
- Aug 7, 2021
- 2 min read

Pandemi Covid-19 telah memasuki tahun kedua di Indonesia, sejak kasus pertama ditemukan pada Maret 2020 lalu. Kebanyakan orang di Indonesia mungkin tidak menyangka bahwa pandemi akan bertahan selama ini. Tapi sifat Covid-19 yang mudah menular harusnya ini mudah ditebak. Namun ditengah kasus yang terus bermunculan banyak negara yang terbukti dapat melewati puncak kurva walaupun harus setengah mati mengendalikan kasus dan agar angka kematian tidak semakin tinggi. Hal itu menunjukkan bahwa masih ada harapan disekitar kita. Bahkan beberapa negara yang dulu mati-matian berjuang menangani Covid-19 seperti Italia, Spanyol, Amerika, telah melonggarkan aturan penggunaan masker. Namun sekarang kurva kasus covid-19 tersebut sedang naik-naiknya di Indonesia, sehingga masyarakat harus berjibaku bertahan hidup karena pemerintah menerapkan PPKM yang disebut dengan PPKM level 4.
Namun mengapa hal ini bisa terjadi? padahal banyak negara yang telah melonggarkan aturan Covid-19? Jawabannya adalah karena covid-19 yang bermutasi. Setidaknya terdapat 11 varian virus covid-19 yang telah diidentifikasi, dan yang terbaru adalah varian Lambda yang ditemukan di Peru. Walaupun Lambda masih belum dikategorikan sebagai varian yang perlu diwaspadai seperti Alfa, Beta, Delta, Gamma sebagai variant of concern namun peneliti juga masih terus mengobservasi varian Lambda hingga kini untuk berjaga-jaga jika variant Lambda mengalami outbreak. Pertanyaan lain yang muncul adalah mengapa virus Covid-19 terus bermutasi dan apakah penyebabnya? Dilansir oleh situs resmi WHO faktanya virus Covid-19 terus bermutasi dikarenakan ia mudah menular dan terus bermutasi karena tersedianya sel inang yang menjadi cikal bakal mutasi, dan sel inang ini pada dasarnya ada di manusia. Sehingga penyebab keberadaan mutasi Covid-19 yang ada sekarang disebabkan oleh manusia.
Setiap orang mempunyai gen dan DNA yang berbeda, hal ini menyebabkan ketika virus Covid-19 berinteraksi dengan sel tubuh manusia, ia bisa saja memunculkan reaksi baru yang berbeda dari sebelumnya bahkan mengubah DNA dari virus tersebut. Reaksi baru inilah yang kita sebut dengan mutasi virus Covid-19. Mutasi virus biasanya akan memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi dari sebelumnya karena telah beradaptasi dengan sel manusia sebelumnya.
Lalu dengan situasi seperti ini dimana virus Covid-19 terus bermutasi apa yang perlu dilakukan? Walaupun demikian WHO juga menuturkan bahwa sebenarnya solusi dari mutasi Covid-19 juga terletak pada manusia. Kebijakan pemerintah untuk melarang pergerakan manusia secara berkerumunan, menerapkan protokal kesehatan yang ketat (memakai masker dan sering mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir) adalah satu-satunya cara agar virus Covid-19 tidak bermutasi karena hal tersebut mengurangi kemungkinan virus akan mendapat sel inang baru. Jika tidak mendapatkan sel inangnya maka tentu saja virus tidak akan berkembang biak dan bermutasi. Selain itu vaksin juga menjadi salah satu soluasi utama yang bisa mencegah perkembangan virus Covid-19 atau setidaknya mengurangi angka kematian dan menurunkan resiko gejala berat. Tapi kan virus Covid-19 bermutasi, apakah vaksin bisa mencegah varian lainnya?. Pada dasarnya untuk menguji efektifitas vaksin terhadap suatu varian virus harus dilakukan penelitian yang panjang, namun untungnya dari penelitian sebelumnya sejauh ini vaksin yang ada masih dapat melindungi manusia dari variant baru. Jadi apakah kamu sudah divaksin? dan apakah kamu masih ngotot ingin berkerumanan dan tetap bepergian kesana kemari?
コメント